Sultan! Arab Saudi Gelar Turnamen Dota 2 Berhadiah 2,6 Miliar

arab saudi dota 2

Arab Saudi dengan Dota 2 memang menjadi dua hal yang cukup asing mengingat gelaran esports masih jadi tabu di beberapa negara.

Lantas, pihak Arab Saudi kini memiliki pandangan yang lebih terbuka untuk menerima perkembangan zaman, salah satunya esports.

Baru-baru ini Saudi Federation for Electronic and Intellectual Sports (SAFEISKSA) menggelar turnamen Dota 2 di Arab Saudi dengna hadiah sebesar SAR 670,000 (178,681 USD) atau bila dikonversi menjadi sebesar Rp2,6 miliar!

Wow!

Tentu menjadi jumlah yang fantastis, bukan? Arab Saudi memilih Dota 2 sebagai salah satu gim yang dipertandingkan pada acara Saudi Electronic League 2020.

Meski demikian, sebenarnya gelaran Saudi Electronic League 2020 akan menghadirkan total hadiah 500,000 USD untuk seluruh cabang turnamen atau ditaksir prizepool tersebut seharga Rp7,3 miliar!

Sangat sultan, slur!

Gelaran Saudi Eletronic League 2020 di cabang Dota 2 sendiri menghadirkan 8 tim melalui jalur undangan, antara lain:

  • 01Esports
  • Sudor
  • Redemption
  • Falcons
  • The Spark
  • Tuwaiq
  • Unbroken
  • The Ultimate

Para tim dan pemain yang bertanding sendiri memang didominasi oleh talenta-talenta yang tersedia di Arab Saudi dan disiarkan di Twitch yang bisa kamu tonton di sini.

BACA JUGA: CEO Team Secret: Saya Heran Kenapa Pemain Dota 2 Gabung Organisasi ‘Noob’ Seperti 4AM

Gelaran Dota 2 juga masih menjadi idaman di beberapa regional, baik Amerika Utara, Eropa, Asia Tenggara, dan kali ini dibuktikan di negara Timur Tengah seperti Arab Saudi.

Untuk sponsor gelaran Saudi Electronic League 2020 didukung langsung oleh Saudi Federation for Electronic and Intellectual Sports (SAFEIS).

Organisasi SAFEIS sendiri didirkan oleh Kementerian Olahraga Arab Saudi dan otoritas setempat melalui badan resmi Pemerintah Arab Saudi.

Sebelumnya, gelaran SAFEIS sempat mendapatkan kritik dari banyak komunitas karena dibuat berdasarkan tujuan tertentu yaitu menghilangkan track record buruk Arab Saudi dalam menyikapi isu kesetaraan gender dan LGBT+, apakah benar demikian?

Arab Saudi memang menjadi ‘musuh’ bagi beberapa komunitas karena prinsipnya dalam menganut tujuan agama.

Pada Juli 2020, Riot Games mendapatkan banyak kritik ketika ingin menyelenggarakan League of Legends European Championship (LEC) di Arab Saudi.

arab saudi dota 2
Sumber: SAFEIS

Tidak terkecuali BLAST, tim tersebut mendapatkan kritik pedas karena ingin menyelenggarakan turnamen CS:GO di Arab Saudi, alhasil dua recanan ini dibatalkan karena desakan tersebut.

Arab Saudi sendiri memang aktif melakukan kegiatan esports pada 3 tahun ke belakang. Terakhir, mereka menyelenggarakan kampanye kebaikan Gamers Without Borders 2020 yang menghasilkan donasi sebesar 10 juta USD untuk melawan pandemi COVID-19, dan diorganisir oleh SAFEIS.

BACA JUGA: InYourdreaM & Poloson ‘Menghilang’ dari Roster T1 di Website DPC

Dengan tanpa kehadiran tim-tim terkenal, rasanya Saudi Electronic League 2020 akan berjalan aman di regional mereka sendiri.

Namun, rasanya semua tim dari berbagai regional akan rela mengeluarkan waktu untuk bertanding di ajang tersebut. Apalagi dengan hadiah yang sangat banyak, hehe.


Leave a Reply