Prestasi Sim Racing Indonesia Di Luar Hingar Bingar Esport Populer

sim racing indonesia

Tidak banyak yang mengetahui scene Sim Racing di Indonesia, ibarat tenggelam oleh esport MOBA, Battle Royale, dan FPS. Potensi besar dari sim racing ibarat seperti harta karun yang tersembunyi di pulau antah berantah.

Informasi dari dunia balapan memang jarang terdengar tetapi, sekalinya berkumandang, dapat dirasakan profesionalisme menjadi visi mereka.

Bagaimana mereka terbentuk dan prestasi apa saja yang telah mereka hasilkan memang hampir terasa sunyi dari dunia esport Indonesia. Kali ini, RevivalTV akan menguak tabirnya perlahan dimulai dari awal yaitu komunitas.

Komunitas Dengan Informasi yang Sangat Padat

sim racing
GTIC di Sentul. Sumber: Goodrides

Komunitas pembalap Sim Racing di Indonesia punya dua grup FB yaitu Sim Racer Indonesia dan Gran Turismo Indonesia Community (GTIC). Jumlah komunitas dalam grup mereka pun tergolong tidak banyak.

Apa saja tindak tanduk yang mereka lakukan di grup FB tersebut? Rata – rata setiap anggota sering memberi informasi tuning mobil balap mereka, gaming gear yang dipakai semisal gamepad ataupun wheeling steer, dan rekor kecepatan setiap balapan. Perlu digaris bawahi, rekor kecepatan menjadi target para member grup tersebut.

Berbagi tips trik tuning mobil menjadi makanan sehari–hari. Terlihat membosankan? Sepertinya iya buat yang memang tidak suka balapan. Tapi hal ini akan menjadi makanan bergizi untuk para pembalap Sim Racing.

sim racing
Sumber: Group Facebook GTIC

Profesionalisme juga menjadi tujuan dalam komunitas tersebut. Balapan itu temanya adu cepat saja dan tidak ada hal lain selain tujuan tersebut. Siapapun di dalam komunitas sim racer ingin menjadi yang tercepat dengan dukungan gear dan tuningan masing-masing.

Bagaimana dengan member baru? Rata-rata yang dipertanyakan bagamaina cara latihan, track apa yang untuk pemula, dan tuningan apa yang tepat untuk mobil A, B, atau C. Dari member baru yang masuk, tema adu cepat sudah ditanamkan jadi mentalitas mereka.

Game Gratis dan Berbayar

sim racing
Salah Satu Sim Racing Free to Play. Sumber ISRTV.com

Hampir semua game Sim Racing diperlukan pengorbanan untuk membelinya, walaupun ada juga game Sim Racing yang gratis. Bahkan dalam game gratis seperti Racing Room, tidak ada istilah pay-to-win.

Aturan main dari masing-masing game juga punya sebuah sistem otomatis yang mengatur. Jika terdapat pelanggaran maka akan dikenakan sanksi misal pengurangan waktu atau diskualifikasi jika terdapat pelanggaran berat. Walaupun, sistemnya memang belum sempurna sehingga dalam perlombaan resmi tetap menggunakan tenaga manusia untuk mengatur perlombaan.

Apa saja yang dilakukan oleh para publisher atau developer ataupun komunitas?

Pertama, dari komunitas, mereka mengadakan perlombaan dengan memanfaatkan anggota komunitas tersebut untuk menjadi race director dan pengawas perlombaan. Apakah terdapat hadiah? Tentu terdapat hadiah itu pun berasal dari komunitasnya sendiri.

sim racing
Lomba yang diadakan oleh komunitas Sim Racer Indonesia. Sumber: FB Sim Racer Indonesia

Nilai kemandirian untuk mengadakan perlombaan pun sudah ditanam oleh komunitas: siapa yang hari ini jadi race director, siapa yang jadi pengawas pertandingan, dan siapa saja yang hari ini akan balapan.

Hal yang menarik datang dari developer atau publisher karena hadiahnya tidak main-main, kita akan bahas hal ini di bagian selanjutnya.

Lingkungan Kompetisi

sim racing
Andika Rama Maulana, runner up GT Academy 2015. Sumber: AutonetMagz

Memulai kompetisi pertama kali dengan modal gamepad cukup untuk membawa ke ajang kompetitif Sim Racing, walapun memang sangat disarankan menggunakan steering wheel untuk menuju tahap yang lebih advanced.

Selanjutnya, pengetahuan akan peraturan, tuning mobil, dan penguasaan track menjadi hal wajib bagi pembalap pemula.

Bagaimana dengan lingkungan kompetisinya? Untuk lingkungan kompetisi kali ini informasi berasal dari narasumber Andika Rama, Runner Up GT Academy 2015.

Awal kompetisi GT Academy 2015 adalah kualifikasi para player tercepat sebanyak 20 orang. Penyaringan ini diambil bedasarkan lap tercepat pada sirkuit yang ditentukan oleh Panitia GT Academy.

Ketika sampai 20 besar, setiap pemain akan diwawancara untuk menyaring calon pembalap. Rama menyebutkan wawancara dilakukan di depan 11 orang juri, tentunya mirip dengan wawancara dalam sebuah perusahaan.

Modal ini nantinya akan menjadi kunci saat mereka menjadi pembalap profesional saat sesi tanya jawab dengan media.

Untuk penyisihan 20 besar di Indonesia hari pertama saja sudah ada diskualifikasi terhadap pemain-pemain yang tidak disiplin. Kedisiplinan menjadi kunci untuk menjadi pembalap profesional.

Rama menceritakan bagaimana seorang peserta yang kedapatan merokok langsung didiskualifikasi.

Setelah penyisihan dalam negeri, lanjut ke luar negeri di Inggris.

Penyisihan antar peserta dari beberapa negara sama seperti dalam negeri: disiplin dan integritas menjadi kunci lolos ke babak selanjutnya.

Diceritakan oleh Rama bahwa, ada peserta yang mempunyai kecepatan di atas rata-rata peserta lain tetapi kemampuannya untuk mendengarkan instruksi dari tim tidak berjalan baik; sehingga esoknya langsung dipulangkan ke negara asalnya.

Track Silverstone menjadi babak final setelah kualifikasi kecepatan, integritas, dan disiplin.

Bagaimana jika ini diimplementasikan di tim-tim esport profesional di Indonesia, tentu sangat menarik bukan?

Masa Depan Pembalap Virtual, The price is right!

Hal yang menarik dari masa depan pembalap virtual adalah menjadi pembalap sebuah tim balap sungguhan. Misal Tim Nissan adalah lulusan dari Juara GT Academy. Game Project Cars juga mengadakan kompetisi dengan hadiah berupa kontrak sebagai pembalap sungguhan.

Tim Mclaren F1 yang mengadakan kompetisi World Fastest Gamer juga mengontrak sang juara sebagai bagian tim simulasi Mclaren untuk mengumpulkan data simulasi untuk keperluan tim Mclaren F1; setelah melewati sesi wawancara yang ketat dengan panelis Mclaren F1.

Bagaimana dengan Rama? Sekarang saat ini direkrut oleh tim Honda Bandung Racing Team, dengan rekan sejawatnya Fitra Eri yang merupakan pembalap senior nasional.

Banyak yang bisa dipetik dari dunia sim racing Indonesia.

Tidak hanya soal skill tapi individu yang berintegritas juga menjadi modal untuk masa depan. Profesionalisme pun sudah dimulai dari langkah paling awal. Are you ready to race?!

Diedit oleh Yabes Elia

Leave a Reply