Semenjak Valve merilis pengumuman sistem Dota Pro Circuit terbaru yang akan menggunakan sistem liga regional, banyak pro dan kontra yang dilontarkan oleh para pemain profesional, pihak organisasi dan komunitas tentunya.
Menanggapi sistem DPC baru ini, dua punggawa core dari BOOM Esports, Randy Muhammad “Dreamocel” Sapoetra dan Rafli “Mikoto” Fathurahman iktu memberikan pendapat dan sarannya mengenai hal tersebut.
Bersama BOOM Esports, kedua pemain tersebut sudah cukup sering menghadiri turnamen DPC besutan Valve, bermodalkan pengalaman tersebut mereka berdua bisa menyuarakan suaranya terkait sistem baru ini.
Secara garis besar, baik Dreamocel dan Mikoto setuju dan mendukung penggunaan sistem DPC baru ini. Menurut mereka dengan menggunakan sistem baru ini, nantinya bisa memunculkan tim-tim dan bakat baru untuk mengisi ranah kompetitif region South East Asia, khususnya Indonesia.

Namun sebelum bibit-bibit baru bermunculan nantinya, Dreamocel sempat memberikan saran kepada pemain dan tim Indonesia jika memang mereka ingin mencoba meraih peruntungannya di dunia liga Dota 2.
Dalam sesi wawancara bersama ONE Esports, Dreamocel mengatakan “kesampingkan ego kalian, dalam pembahasan tim tidak ada yang namanya salah atau benar, sama-sama belajar dan pantang menyerah,” ujarnya.
Selain Dreamocel, Mikoto juga ikut memberikan sarannya untuk tim- tim di Indonesia, dalam wawancara yang sama Mikoto sempat mengatakan.
“Saran saya bagi tim-tim baru adalah jangan terlalu mudah untuk emosi dan menyerah. Saya juga cukup senang melihat ada banyak tim-tim baru, terutama RRQ yang sudah kembali membentuk tim Dota 2 mereka.”
Baik Dreamocel dan Mikoto pastinya setuju daan senang jika melihat banyak tim Indonesia yang bermunculan dan memiliki jiwa pantang menyerah nantinya. Menghadapi sistem liga regional tentunya membutuhkan tenaga dan komitmen yang stabil sepanjang liga berjalan agar mendapatkan hasil terbaik.

Format liga regional akan mulai diberlakukan oleh Valve mulai musim depan berjalan, itu artinya setelah turnamen The International 2020 selesai. Saat ini, baik dari jadwal dan pembagaian hadiah sudah ditetapkan oleh pihak penyelenggara.
Kita tunggu saja apakah region South East Asia, khususnya Indonesia mampu mengeluarkan bakat-bakat pemain dan tim baru yang bisa berkompetisi dengan baik di sistem liga region ini.
Editor: Yubian Asfar