Kenalan dengan Rizky Faidan, Talenta Muda PES Indonesia dengan Prestasi Cemerlang!

rizky faidan pes

Kancah esports Indonesia seakan tidak habis menghadirkan talenta-talenta muda yang berpotensial. Salah satunya adalah Rizky Faidan. Meski masih berusia 15 tahun, namun ia sudah memiliki prestasi baik lokal maupun internasional di cabang Pro Evolution Soccer (PES).

Pemain yang saat ini masih berstatus siswa SMA di Bandung ini mengaku mulai mengikuti kompetisi sejak edisi PES 2015. “Karena iseng saja sih, ingin tahu rasanya mengikuti turnamen itu bagaimana” katanya saat ditanya alasan mulai terjun ke kompetisi.

Rizky saat menjuarai Gym Rai National Fitness 2016 Road to Vietnam Sumber: Gamestation.id

Pengalaman mengikuti turnamen internasional pertama kali ia rasakan saat berhasil menjuarai Gym Rai National Fitness 2016 Road to Vietnam. Atas hasilnya tersebut ia menjadi perwakilan Indonesia di kompetisi PES di Hanoi, Vietnam dan berhasil meraih delapan besar.

Tidak hanya itu saja, ia juga menjadi juara pertama PES 2018 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 14-15 Juli 2018. Bahkan ia berhasil menjuarai kualifikasi eksibisi Asian Games PES 2018 bersama Setia Widianto.

Rizky (kanan) bersama Setia menjuarai kualifikasi PES 2018 untuk Asian Games
Sumber: Fanpage Liga1PES Indonesia

Namun sayang, Rizky tidak bisa mewakili Indonesia di Asian Games karena batasan umur yaitu 16 tahun untuk bisa mengikuti eksibisi tersebut. Ia akhirnya digantikan oleh Elga Cahaya Putra yang merupakan juara kedua di kualfikasi tersebut.

Melalui fanpage IESPA, Federasi Esports Asia (AESF) melakukan proses kualifikasi atau seleksi berdasarkan technical handbook yang didistribusikan oleh AESF sebagai pedoman teknis.

Setelah kualifikasi usai, AESF memberitahukan bahwa Rizky Faidan tidak memenuhi persyaratan sehingga ia harus diganti karena batasan umur. Pihak AESF mengakui kelalaian administratif mereka dengan tidak menyertakan batasan umur di peraturan mereka.

Setelah melakukan diskusi antara IESPA dan Liga1PES yang merupakan organizer untuk kualifikasi Asian Games 2018 cabang PES 2018, akhirnya diputuskan dengan melakukan pergantian pemain.

Rasa kecewa tentu saja dirasakan oleh Rizky, mengingat ini adalah kesempatan yang begitu langka untuk membawa nama Indonesia sekaligus membuktikan geliat esports di mata masyarakat luas di Asian Games. “Tapi gimana lagi semua terjadi karena kelalaian dari pihak AESF jadi kita tidak bisa ngapa ngapain” katanya.

Rizky saat mengikuti turnamen Yasss Bola! di Kuala Lumpur, Malaysia Sumber: Liga1PES Indonesia

Kegagalan mengikuti Asian Games tentu bukanlah akhir dari karir Rizky. Di usianya yang masih muda, ia sudah meraih prestasi sampai tingkat internasional. Tentu masih ada berbagai turnamen lainnya yang akan menanti kedepannya.

BACA JUGA: Komite Olimpiade Dunia Bentuk Badan Khusus Menyambut Esports di Olimpiade 2024

Ditambah lagi, orang tuanya juga mendukung dia untuk berkarir di ranah esports PES. “Orang tua saya sih dukung saja selagi positif” katanya.

Valentinus “MaenBola” Sanusi yang juga pendiri PES Liga1PES Indonesia mengatakan Rizky memiliki karakter yang berbeda dengan anak seusianya. “Ia bagus, sopan dan tahan mental untuk anak seumur dia di panggung yang menurut saya sangat besar” katanya. “Bisa menjadi teladan buat anak-anak seumuran dia yang punya hobi main PES atau gaming,” tambahnya.

https://wp.revivaltv.id/others/esports-asian-games-2018-2/

Selain itu menurut Rizky, komunitas PES di Indonesia sekarang semakin berkembang. “Apalagi untuk turnamen nasional kualifikasinya diselenggarakan di daerah yang hampir mencakup seluruh Indonesia dan tidak hanya pulau Jawa saja” katanya.

Sebelum menutup wawancara ia juga menyampaikan pesan untuk esports Indonesia kedepannya. “Semoga esports Indonesia bisa semakin profesional agar kejadian yang saya alami tidak terjadi lagi untuk pemain lainnya” katanya.

Diedit oleh Yubian A. Huda

Leave a Reply