Bermain Dominan! Actoz Stars Red Sukses Menjadi Juara di PAI 2019

pubg asia invitational

Turnamen major pertama yang diselenggarakan oleh PUBG Corporation yaitu PUBG Asia Invitational 2019 telah usai diadakan.

Sebanyak 16 tim yang tersebar dari seluruh penjuru Asia bertarung dari 10-12 Januari 2019 di Cotai Arena, Macau untuk memperebutkan hadiah yang mencapai US$500,000 (sekitar Rp7 miliar).

Pertarungan yang seluruhnya memakai FPP ini dibagi menjadi 12 ronde yang terbagi selama 3 hari dan memakai Miramar dan disusul dengan tiga ronde di Erangel setiap harinya.

pubg asia invitational
Sumber: PUBG.ID Official Fanpage

Setelah bertarung sengit, Actoz Stars Red yang merupakan tim dari Korea Selatan berhasil menjadi pemenang dan berhasil membawa pulang US$250,000 (sekitar Rp3,5 miliar).

Perjalanan Actoz Stars Red menjadi juara tidaklah mudah. Di hari pertama, mereka hanya mendapat satu kali Chicken Dinner setelah dominasi dari Luminous Stars dari China yang mendapat tiga kali Chicken Dinner .

Mereka baru mendominasi di hari kedua dan ketiga yang berhasil mendapatkan 4 kali Chicken Dinner. Total mereka mendapat 110 poin dan selisih 12 poin dari OGN Entus Force yang berada di peringkat kedua.

Sumber: PUBG.ID Official Fanpage

Indonesia sendiri mengirimkan dua wakilnya di turnamen tersebut yaitu Aerowolf Team Seven dan Rex Regum Qeon yang menggantikan Divine Esports karena permasalahan visa.

Menariknya kedua tim Indonesia ini sama-sama memakai standin dengan alasan yang sama yaitu batas umur.

BACA JUGA: Total Pendapatan Knives Out Lampaui PUBG dan Fornite Versi Mobile

Aerowolf Team Seven akhirnya memasukkan RDK yang juga pemain Aerowolf Team One dan RRQ memasukkan Mozarella yang juga pemain Point Blank RRQ.Endeavour.

Aerowolf Team Seven harus puas berada di peringkat 7. Meski memiliki poin yang sama dengan Nova MS, namun mereka unggul dari segi kill.

Sedangkan RRQ berada di peringkat 15 atau satu tingkat di atas peringkat terendah di PAI 2019.

8 Besar PAI 2019 Sumber: PUBG.ID Official Fanpage

Wawamania yang juga official caster Indonesia di PAI 2019 mengaku pencapaian kedua tim Indonesia sudah maksimal.

“Karena tim Korea dan China, aim mereka khususnya long range benar-benar sakit.

Selain itu RRQ dan Moza mungkin belum menemukan chemistry dengan yang lain,” katanya.

BACA JUGA: KIA Resmi Jadi Sponsor League of Legends European Championship

Ia mengaku kedua tim Indonesia ini mendapat pelajaran berharga yaitu pengalaman yang didapat selama turnamen.

“Karena ini sistem dengan rules baru, kali ini kita akan melihat 2019 yang lebih mencari point kill dibandingkan winner winner chicken dinner,” katanya.

RDK (Tengah Belakang) saat bersama Aerowolf Team Seven Sumber: PUBG.ID Official Fanpage

RDK yang juga saat itu menjadi standin Aerowolf Team Seven mengaku kurang puas akan hasil yang didapat.

“Karena kita tidak bisa membawa nama Indonesia naik podium, tapi kita sudah melakukan yang terbaik #IndoPride,” katanya.

Jika dibandingkan dengan Hong Kong PUBG World Invitational yang ia ikuti bersama Aerowolf ADS yang saat ini menjadi Aerowolf Team One, ia mengaku lebih berat jika dibandingkan dengan PAI 2019.

https://wp.revivaltv.id/games/fortnite/epic-games-rating-f/

“Karena turnamen di HK, juga diikuti oleh tim-tim dari Amerika Utara dan Eropa yang selalu rapi dalam hal strategi dan sebagainya,” katanya.

RDK sendiri mengaku perubahan peraturan turnamen PUBG yang saat ini tidak mengutamakan bertahan selama mungkin justru lebih bagus. “Adrenalin semakin terpacu karena kita perang terus,” katanya.

https://wp.revivaltv.id/games/counter-strike/tyloo-johnta-csgo/

Masih banyak turnamen PUBG yang akan diikuti oleh tim PUBG di Indonesia.

Mari kita dukung terus perjuangan tim PUBG Indonesia untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. #IndoPride

Editor: Yubian A. Huda


Leave a Reply