5 Alasan Di Balik Dominasi Battle Royale Sebagai Tren Gaming Dunia

battle royale

Mungkin memang Indonesia memiliki tren dan selera pasar yang sedikit berbeda dengan lingkup global. Jika tren gaming di Indonesia masih seputar MOBA (Dota 2 dan Mobile Legends), tren gaming di luar sana sudah bergeser ke Battle Royale.

Fortnite dan PUBG adalah 2 game yang mampu merebut perhatian banyak gamer di luar sana. Belum lama rilis, keduanya juga bahkan sudah punya versi mobile-nya.

Namun demikian, pernahkah terbersit di benak kalian, kenapa Battle Royale mampu mendominasi tren gaming dunia dan menggeser MOBA? Inilah 5 alasan yang saya temukan.

1. Random Chances

PUBG

Saya pribadi memang tidak suka dengan yang namanya random chances alias bermain-main dengan keberuntungan.

Namun faktanya, banyak sekali orang yang suka dengan hal ini. Buktinya, hampir semua game-game free-to-play punya mekanisme gacha dan banyak orang ketagihan dibuatnya. Judi di luar sana juga merupakan industri besar dengan omset miliaran US$.

Menurut data dari Statista, industri judi di Amerika Serikat saja mencapai laba kotor sekitar US$ 450 miliar.

BACA JUGA: 4 Perbedaan Paling Signifikan antara PUBG Mobile dengan Versi PC

fortnite pbg

Hampir setiap game mungkin memang punya elemen random namun di MOBA hal tersebut tidak terlalu berdampak di dalam gameplay jika dibandingkan dengan Battle Royale. Misalnya saja soal gear.

Di Battle Royale, kita bisa saja harus lari-lari dari gedung ke gedung sebelum mendapatkan assault rifle, belum lagi soal attachment senjata yang pas dengan gaya bermain kita. Random chance soal senjata di Battle Royale ini benar-benar bisa menjadi penentu hidup dan mati kita di sana.

Di MOBA, kita bisa memilih dengan pasti item atau gear yang ingin kita beli pakai gold.

Namun, kepuasan yang kita rasakan saat mendapatkan senjata terbaik di lokasi pertama yang kita datangi ataupun mendapatkan unit SSR di gacha itu memang begitu adiktif.

2. Free Choices

PUBG

Mungkin memang gaya bermain dan build item kita di MOBA bisa bervariasi sesuai dengan keinginan. Namun kebebasan bermain yang bisa diberikan oleh Battle Royale jauh lebih luas.

Misalnya saja seperti ini, di Battle Royale, kita bisa memilih untuk bermain agresif ataupun defensif. Kita bahkan bisa memilih untuk bersembunyi ataupun kabur-kaburan sampai tersisa satu atau dua lawan.

Kalau beruntung, kita bahkan bisa jadi pemenangnya hanya dengan membunuh 1 lawan. Di MOBA? Coba saja terus bertahan base, Nexus, atau apapun namanya. Kecuali lawan kalian yang menyerah, kalian tidak mungkin menang.

League of Legends

Perbedaan kebebasan ini terjadi berkat perbedaan mendasar dari tujuan utama gameplay MOBA dan Battle Royale. Tujuan utama dari MOBA memang sudah pada dasarnya agresif karena harus menghancurkan markas lawan.

Sedangkan tujuan dasar Battle Royale bisa diraih baik dengan cara agresif ataupun defensif. Kebebasan yang lebih luas ini, menurut saya, adalah alasan kedua kenapa Battle Royale bisa lebih populer.

3. Healthier Team Dependency

Fortnite

Mungkin memang lebih mudah menyalahkan orang lain ketimbang mengakui keterbatasan diri… Wkwkwkwk… Namun faktanya, hasil pertandingan kita di MOBA jauh lebih bergantung pada siapa kawan bermain kita.

Sedangkan di Battle Royale, kita bisa saja hanya mengandalkan diri sendiri baik dalam soal kemampuan ataupun mengambil keputusan. Memang, bermain bersama kawan di PUBG ataupun Fortnite itu jauh lebih menyenangkan namun, setidaknya, kita masih punya pilihan untuk bermain sendiri.

Dota 2

Di MOBA, entah itu Dota 2, LoL, AoV, ataupun ML, bermain solo itu kemungkinan besar akan lebih menyakitkan daripada sakit gigi atau malah sakit hati.

Ketergantungan terhadap rekan satu tim ini juga sebenarnya terjadi karena perbedaan mendasar antara kedua genre. MOBA itu memang tak dapat dipungkiri adalah soal kerja sama tim. Sedangkan Battle Royale bisa lebih individual karena konsep dasar permainannya yang memang mendukung hal tersebut.

4. Easier Learning Curve

Saya masih ingat betul waktu pertama kali saya belajar bermain DotA. Kala itu, saya menghabiskan waktu 3 bulan lebih hanya untuk belajar last-hit dan mendapatkan creep score rata-rata di atas 70% tiap wave.

Istilah sederhananya, MOBA itu (setidaknya untuk platform PC) susah dipelajari dan susah dikuasai. Sedangkan Battle Royale mungkin bisa dibilang mudah dipelajari namun susah dikuasai.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena cikal bakal gamenya sendiri sudah berbeda. Mungkin lain waktu saya akan membahas lebih detail soal sejarah MOBA namun, singkatnya, MOBA berawal dari game RTS (Real Time Strategy) yang susahnya amit-amit namun disederhanakan – dari yang harus mengendalikan banyak unit plus resource management jadi 1 hero.

StarCraft 2

Battle Royale cikal bakalnya adalah game shooter yang jauh lebih intuitif (kalau tidak mau dibilang lebih mudah) dalam hal kontrol permainan – setidaknya dibandingkan dengan kontrol point-and-click yang dimiliki oleh MOBA PC.

Sebelum saya dicaci oleh para gamer Battle Royale, sekali lagi, saya tidak bilang Battle Royale itu mudah dikuasai ya… Wkwkwkw. Genre ini hanya sedikit lebih ramah saja untuk pemain pemula ketimbang MOBA PC.

Namun hal ini jugalah yang, menurut saya, membuat Battle Royale begitu cepat dalam meraih popularitas.

5. The Concept

Film Battle Royale (2000) yang diadaptasi dari novel

Inilah faktor terakhir yang, bagi saya, membuat Battle Royale lebih populer yaitu konsep dasar dari Battle Royale.

Tahukah kalian bahwa konsep dasar Battle Royale itu pertama kali dipopulerkan oleh sebuah novel dengan judul yang sama karya Kōshun Takami, yang diterbitkan di tahun 1999? Novel ini bercerita tentang sekumpulan anak-anak sekolah menengah yang harus saling membunuh sampai tersisa satu pemenang.

Yup! Memang konsep dasar Battle Royale itu kelam dan gelap. Novel dan film Hunger Games juga sebenarnya mengangkat konsep dasar dari Battle Royale.

Dari sisi narasi, konsep Battle Royale ini memang lebih menarik ketimbang konsep MOBA yang begitu sederhana (atau bahkan boleh dibilang primitif): sekumpulan orang melawan sekumpulan orang lainnya.

Ketika kita bermain, tak jarang kita juga memosisikan diri sebagai bagian dalam cerita game tersebut. Maka dari itu, narasi yang lebih menarik dari konsep dasar Battle Royale tadi juga berpengaruh dalam menaikkan popularitasnya di komunitas para gamer.


Itu tadi 5 alasan, menurut saya sendiri, kenapa Battle Royale melesat popularitasnya dalam 1 tahun terakhir. Apakah kalian setuju dengan alasan-alasan tadi? Atau, kalian punya jawaban sendiri?


Leave a Reply