[OPINI] Sudah Optimalkah Sistem Report Dota 2?


Sistem report di Dota 2 akhir-akhir ini menjadi perbincangan yang sangat serius di dalam komunitas Dota 2. Sejauh ini ada 4 alasan seseorang bisa di report, yaitu communication abuse, intentional ability abuse, intentional feeding, dan not playing a selected role.

Namun, Valve tampaknya kurang memperketat sistem report, hal itu mengakibatkan banyak pemain yang terlalu mudah di hukum karena report yang sebenarnya pemain tersebut tidak bermaksud merusak tim dan melakukan hal buruk.

Hasil gambar untuk report dota 2
Sumber: Steam Community

Pemain seharusnya hanya dilaporkan ketika mereka menunjukkan perilaku buruk dalam pertandingan, bukan ketika orang bermain buruk. Lagipula, jika pemain profesional saja terkadang bermain dengan buruk, kita semua akan begitu juga.

Sistem report ini menjadi sering disalahgunakan oleh pemain. Dalam beberapa kasus, sistem report Dota 2 telah disalahgunakan untuk melaporkan pemain yang bermain buruk, daripada melaporkan pemain yang toxic.

BACA JUGA: [OPINI] Dampak League of Legends Mobile Jika Rilis di Indonesia

Alih-alih menjadi alat yang bermanfaat, itu disalahgunakan sebagai fitur ‘ancaman’. Pemain yang mendapatkan report banyak terpaksa bermain di low priority atau dilarang untuk berbicara dalam game.

Silence
Sumber: Dota 2

Jadi, Valve harus meningkatkan sistem report agar sistem ini tidak salah digunakan oleh pemain untuk ‘menghukum’ pemain yang bermain buruk.

Atau bahkan, sistem ini digunakan kepada pemain yang menggunakan hero yang menjengkelkan layaknya Teachis yang dihubungkan dengan intentional ability abuse.

Jika Valve tidak menganggap masalah ini serius, maka akan banyak pemain yang ‘dihukum’ secara sepihak tanpa tahu salahnya apa. Jadi menurut sobat Revival, apakah sistem report sekarang sudah baik ataukah sangat perlu diperbaiki?

Editor: Yubian Asfar


Leave a Reply