Analisa Singkat Strategi I Do Not Sleep, Juara MSC 2017!


Tournament MSC Southeast Asia 2017 sudah resmi selesai hari Minggu 3 September 2017 lalu, dan squad I Do Not Sleep asal Thailand berhasil keluar sebagai juaranya dan membawa hadiah sebesar 50.000 USD atau setara dengan 660 Juta Rupiah.

MSC 2017 ialah turnamen skala Asia tenggara untuk game moba Mobile Legends, selama 3 hari bertanding di Mall Taman Anggrek Jakarta, tim IDNS berhasil mengalahkan semua squad dari negara Asia Tenggara lainnya meskipun harus bertanding jauh dari “kandang” mereka di Negeri Gajah Putih sana. Namun pertanyaannya adalah, bagaimana caranya IDNS mampu mendominasi turnamen? Apa gaya permainan IDNS yang unik dari tim lain?

Mari kita perhatikan, sangat menarik untuk mengulas squad IDNS ini. Dari komposisi tim hingga gaya bertanding, mereka berhasil menciptakan standar baru untuk team war di Mobile Legends.

Tim yang terdiri dari IDNS Ampzy, IDNS Framezy, IDNS Fairzy, IDNS Izy dan IDNS May mencuri perhatian ketika melakoni Final game pertama. Dimana mereka menggunakan 2 tank, 1 support, 1 mage, dan 1 marksman. Mungkin sebagian dari kita merasa tidak ada yang aneh dari draft pick di atas, tapi mari kita telusuri lebih dalam.

Menggunakan Lolita (IDNS Ampzy) dan Minotour (IDNS Fairzy) sebagai tank sekaligus support tentu membuat tim lawan membutuhkan waktu dan usaha ekstra untuk menghentikan 2 hero tersebut, ditambah dengan Estes (IDNS May) yang bermain cukup baik maka tim lawan akan membuang waktu jika memaksakan war dengan tiga hero ini. Memang movement tim akan menjadi lambat, tetapi ingat, IDNS menggunakan formasi 1 – 4. Dengan kata lain, movement boleh lambat, asal berhasil dalam war & merobohkan turret lawan.

Yang ga kalah menarik disini adalah mereka menggunakan Yi Sun Shin sebagai marksman. Ya, marksman yang “dilupakan” ini menjadi pilihan mereka melakoni laga final! Luar biasa. Beroperasi di midlane, YSS dapat ikut berperan ketika team war dan tetap melakukan push mid di saat yang sama dan terbukti sangat efektif.

Dan yang terakhir adalah Karina. Satu-satunya damage dealer di tim ini sangat diuntungkan dengan 3 support yang digunakan rekan timnya. Karina yang dikenal memiliki darah yang cukup tipis, nyatanya tidak ada keraguan untuk melakukan “pembantaian” dan menghancurkan turets lawan.

Jika kita amati, berikut combo team war dari IDNS yang sangat efektif pada Game Final ke 2 tersebut :

1. Minotour open war menggunakan ultimate nya untuk inisiasi war,
2. Disusul oleh Lolita dengan ultimate,
3. Kemudian Estes menggunakan skill 2 agar lawan tidak melarikan diri,
4. YSS melakukan ultimate yang membuat darah lawan berkurang dan merusak formasi lawan,
5. Karina sebagai eksekutor yang dingin menebas lawan tanpa ampun.

Melihat combo di atas yang selalu sukses digunakan, lawan hanya memiliki 2 pilihan, yaitu tetap bertarung dengan HP tipis dan resiko dihabisi oleh Karina & YSS, atau kembali ke base dan merelakan turret mereka.

Mungkin terlihat sederhana, namun tanpa komunikasi antar pemain, combo yang mengantarkan IDNS menjadi juara ini akan sulit dilakukan. Dan prediksi saya, formasi 1-4 akan diterapkan oleh tim – tim lain mengingat sangat efektif untuk menyudahi permainan dengan cepat.

Sekali lagi, selamat untuk IDNS. Maju terus Mobile Legends !

Selebrasi pemain IDNS selepas menerima trofi MSC 2017

Leave a Reply