Louvre dikenal sebagai salah satu tim yang sukses mengganggu dominasi dari tim-tim besar di kancah Mobile Legends di Indonesia seperti RRQ.o2 dan Saints Indo.
Kesuksesannya meraih runner up di turnamen Pandawa Lima dan menjadi tiga tim pertama yang berhasil lolos ke MPL Season 1 lewat Indonesia Online Qualifier menjadi bukti tim ini tidak bisa diremehkan.
Kami mewawancarai salah satu pemain Louvre, Arasy Zamunullail atau dikenal dengan Arss. Sebelumnya yuk, kenalan dengan pemain-pemain dari Louvre beserta role dan hero andalannya.

- Edo Ferdyansyah, Afsheen (Marksman) (Moskov)
- Ilyas Rahmanda, Caesius (Mage) (Kagura)
- Hafidz P Nugroho, Rawles (Assassin) (Hayabusa)
- Ades Saputra, Ades (Tank) (Hilda)
- Arasy Zamanullail, Arss (Fighter) (Lapu-Lapu)
- Revan Rafael, Dryst (Tank) (Akai)
Louvre terbentuk sejak keberangkatan pertama mereka ke turnamen offline, Maxcited di Samarinda yang diselenggarakan oleh Telkomsel.
Para pemainnya sendiri mayoritas dari Jakarta dan hanya satu orang saja yang dari Yogyakarta yaitu Rawles. Uniknya terbentuknya mereka lewat perkenalan di ingame dan akhirnya bertemu secara langsung karena kecocokan antar pemain. Saat itu mereka masih di Rank Legend yang saat jadi yang tertinggi (sekarang Mythic).
https://wp.revivaltv.id/feature/profil-dominos-hunter-mpl-season-1/
Sebelumnya mereka tidak kenal dan tidak pernah tahu satu sama lain. “Kecuali saya dan Caesius (Ilyas) yang satu tempat kuliah” kata Arasy.
Mereka berdua sama-sama kuliah di Universitas Negeri Jakarta. Hafidz sendiri kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Edo kuliah di Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), sedangkan Revan bekerja sebagai resepsionis hotel.
Meski mereka memiliki jadwal kuliah dan kesibukan yang berbeda-beda mereka tidak terganggu karena mayoritas tinggal menjalankan skripsi. Selain itu mereka sudah memiliki jadwal latihan tersendiri baik dilakukan online atau basecamp di rumah Arasy.
Keluarga Arasy sendiri mengijinkan rumahnya untuk dijadikan basecamp. “Kalau ga boleh, ga jadi mas wkwk” katanya.
Seperti yang dibilang sebelumnya mereka memiliki prestasi yang tidak boleh diremehkan seperti juara 3 di Maxcited Samarinda, juara 1 di Maxcited Makassar, dan berhasil menjadi juara pertama di berbagai tour online.
Saat ditanya mengenai kesempatan mereka bertanding di MPL Season 1 ini, mereka merasa sangat excited dengan adanya pro team lain yang bergabung menjadi satu di sebuah turnamen dan dibuat liga seperti layaknya pemain profesional seperti sepak bola.
“Menurut saya, (MPL) ini adalah awal yang baik untuk masa depan esport Indonesia yang kedepannya pasti akan lebih baik lagi,” kata Arasy
Bagaimana untuk lawan-lawan di MPL Season 1? Arasy mengatakan semua tim yang sudah lolos ke MPL merupakan tim bagus dan tim yang berat untuk dilawan.
Ketika ditanya siapakah tim yang paling berat di MPL menurutnya adalah RRQ o2. “Karena kelengkapan antar role dan pengertian antar pemain RRQ sudah sangat menyatu sehingga menunjukkan permainan yang rapi dan sulit untuk dikalahkan” katanya.
Sebelum menutup wawancara, penulis menanyakan apa target Louvre sendiri MPL Season 1. “Pastinya kami buat yang nomer 1 dong” katanya singkat.
Oh iya satu lagi, Louvre ini juga unik lho karena mereka juga punya 1 tim lagi yang bertarung di MPL Singapura dan Malaysia dan tim tersebut memang satu organisasi dengan Louvre yang ada di Indonesia.
Kira-kira prestasi mereka bagus di sini atau sana ya…?
Louvre dan 9 tim lain akan saling berhadapan satu sama lain di MPL Season 1 mulai besok dengan memakai format round robin. Bagi kalian yang mau menonton, stay tune terus ya di RevivalTV.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.