Walau Natus Vincere harus puas dengan raihan juara ketiga saat WePlay! Dota 2 Valentine Madness, namun ada fakta menarik dari tim yang menjuarai The International 2011 ini.

Mereka sukses membawa draft yang terbilang sangat aneh, namun berhasil diekseskusi dengan sangat baik saat turnamen.
Cukup lama kita tidak melihat NaVi dengan inovasi uniknya terutama kombo Pudge dan Chen saat TI3 yang dikenang hingga sekarang. Apa saja inovasi yang dibawa NaVi di turnamen tersebut?
Support Legion Commander

Legion Commander sendiri merupakan hero yang sangat jarang diambil di ajang kompetitif saat ini.
Biasa berada di posisi offlane, ia kalah populer dari hero-hero offlaner saat ini seperti Doom, Chaos Knight, atau Night Stalker yang lebih berguna pada saat teamfight.
Namun di tangan NaVi, hero ini mampu diubah menjadi support yang saat itu dipakai oleh Chuvash saat melawan Vega Squadron di game kedua.
Alasan pengambilan Legion Commander guna memanfaatkan ultimatenya, Duel yang mampu menghentikan Puck dan Juggernaut yang diambil lawan.
BACA JUGA: Kembali Perkuat Team Aster, Mushi Tinggalkan Tigers?
Meski sempat kesulitan di awal namun NaVi berhasil bangkit. Adanya Blink Dagger dan Blade Mail ditambah Will-O-Wisp membuat Legion Commander dengan mudahnya melakukan Duel.
Vega Squadron akhirnya tidak bisa menjawab kombo mematikan tersebut. Hanya butuh 37 menit saja bagi NaVi untuk mengakhiri game dengan kehadiran support Legion Commander.
Carry Bounty Hunter

Bounty Hunter yang biasanya dipakai sebagai support, kali ini dipakai oleh NaVi sebagai carry oleh Crystallize. Menariknya, ia diambil saat melawan Alliance di game ketiga semi-final upper bracket.
Perubahan skill terutama di Jinada yang saat ini mampu mencuri gold lawan dan Track yang saat ini memberikan critical damage membuat ia perlahan mulai kembali ke META.
Selain itu keputusan NaVi mengambil Bounty Hunter merupakan counter dari Nyx Assassin yang diambil Alliance.
Meski lagi-lagi sempat kesulitan di awal namun kehadiran Keeper of the Light, Centaur Warruner, ditambah Tusk membuat Bounty Hunter mampu mencuri gold dengan mudah.
Ditambah lagi Bounty Hunter mendapat lebih banyak gold saat ia membunuh hero lawan yang terkena Track. Tentu saja membuat ia bisa mendapatkan item dengan mudah.
BACA JUGA: DDC Jadi Standin untuk Vici Gaming di MDL Macau 2019!
NaVi akhirnya sukses mengambil game ketiga dalam waktu 33 menit saja dan Crystallize sukses meraih 13 kill dan 14 assist.
Menariknya, di ESL One Katowice Bounty Hunter kembali dipakai dan membuktikan ia adalah hero yang fleksibel.
Fnatic memakainya saat melawan Team Aster dan dipakai oleh iceiceice yang juga offlane.
Sedangkan Mineski memakainya saat melawan For The Dream dan dipakai oleh Moon sebagai midlaner. Menariknya kedua tim sama-sama menang saat memakai Bounty Hunter.
NaVi sendiri bakal mengikuti gelaran major DreamLeague Season 11 yang dimulai pada 14 Maret 2019 mendatang.
Kehadiran hero-hero aneh namun terbukti berhasil oleh NaVi seakan membuktikan bahwa mereka mampu bersaing. Inovasi unik apakah yang bakal dibawa oleh NaVi? Kita tunggu saja.
Editor: Yubian Asfar