Kentucky, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, baru-baru ini melaporkan bahwasanya mereka melarang diadakannya kompetisi Fortnite untuk kalangan tim esports SMA.
Hal tersebut berdasarkan keputusan dari Asosiasi Atletik Sekolah Tinggi Kentucky (KHSAA). Julian Tackett, Komisaris KHSAA, mengatakan bahwa game Fortnite atau game tembak-tembakan tidak memiliki tempat di seluruh sekolah yang ada di Kentucky.
Keputusan dari KHSAA ini diambil setelah PlayVS mengumumkan bahwasanya mereka akan mengadakan kompetisi Fortnite untuk tingkatan SMA atau High School. Selain game Fortnite, sebenarnya mereka juga menyertakan kompetisi Rocket League dan juga Smite.
Pelarangan yang mereka lakukan ini sebenarnya bukanlah tidak beralasan. Pasalnya, pelarangan ini merupakan buntut dari kasus penembakan massal di sekolah.
Salah satu kasus yang sulit untuk dilupakan adalah pada tahun 2018 lalu, di salah satu sekolah Marshall County, KY. Perdebatan terkait pengaruh game terhadap kekerasan di dunia nyata sampai sekarang pun masih dipermasalahkan.

Tidak tinggal diam, sejumlah coach esports di Kentucky memberi tanggapan mereka sendiri terhadap pelarangan yang dibuat itu.
Salah satunya dilontarkan oleh pelatih esports di Perry County Central High, Nathan Lyttle yang menurutnya Fortnite ini dapat meningkatkan atau mengasah kemampuan anak-anak dalam hal memecahkan masalah.
“Aku pikir hal ini telah mengecawakan banyak anak-anak,” ucapnya.
Ini adalah pertama kalinya kompetisi Fortnite tersedia pada platform PlayCS untuk tingkat sekolah. Fortnite sudah memiliki format kompetisi tingkat perguruan tinggi yang mencakup kejuaraan nasional setiap akhis musimnya.
Tentu dengan adanya kompetisi tingkat sekolah menengah ini menjadi kabar yang baik bagi kita para penggemar Fortnite yang masih berada di tingkat sekolah menengah agar dapat ikut terjun ke ranah esports-nya.
PlayVS sendiri dikenal sebagai penyedia platform kompetisi esports populer tingkat sekolah menengah di Amerika Serikat.
Perusahaan asal Los Angeles itu sebelumnya pernah menangani kompetisi sekolah menengah untuk game Rocket League.
Menurut kalian, apakah keputusan yang diberikan oleh KHSAA ini benar?Atau justru bisa saja malah menghambat perkembangan esports di dunia, mengingat mereka percaya bahwa game dapat mempengaruhi kekerasan di dunia nyata?
Editor: Yubian Asfar