Dreamocel Ungkap Alasan Bertahan dengan BOOM Esports Selama 3 Tahun

Dreamocel

BOOM Esports telah berhasil melakukan debut Dota Pro Circuit (DPC) 2019-2020 mereka di turnamen StarLadder ImbaTV Minor Season 3.

Pada kesempatan itu, VP Esports melakukan wawancara dengan salah satu pemain BOOM Esports yaitu Randy Muhammad ” Dreamocel ” Sapoetra, yang bertanya seputar perjalanan Dreamocel dan BOOM Esports hingga saat ini.

Diawal, VP Esports bertanya mengapa BOOM Esports membutuhkan waktu yang lama untuk bisa memulai debut mereka di DPC 2019-2020 karena turnamen minor ketiga ini adalah pertengahan musim DPC 2019-2020.

StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor S2
Sumber: Twitter StarLadder Dota 2

“Salah satu alasan utamanya adalah kancah Asia Tenggara menjadi lebih kompetitif, sementara kami melakukan banyak perubahan roster dan beberapa dari kami bahkan bertukar peran, jadi kami butuh waktu untuk memikirkan semuanya.

“Misalnya ketika kami memiliki InYourdreaM yang merupakan mid laner, saya menyarankan agar saya mencoba bermain di support 4 dan membuat InYourdreaM menjadi carry. Itu tidak berjalan dengan baik, jadi saya kembali ke carry dan dia (InYourdreaM) bermain support 4.

“Sekali lagi itu tidak berhasil dan InYourdreaM memberi tahu kami bahwa dia ingin bergabung dengan tim lain, jadi kami membiarkannya pergi. Setelah itu, kami mendapatkan pemain Indonesia lain yaitu Hyde untuk mengisi support 4. Dia benar-benar bagus dan kami segera mulai membaik, saya merasa seperti kami tahu bagaimana cara untuk menang sekarang.” ungkap Dreamocel kepada VP Esports.

BACA JUGA: V1lat dan Penasihat Walikota Kiev Sebut Ukraina Siap Gelar The International 2021

InYourDream Hyde boom esports
Sumber: BOOM Esports

Dreamocel pun ditanya mengenai sistem DPC baru di musim DPC 2020-2021 yang telah diumumkan oleh Valve, yaitu menganut sistem Liga Regional.

“Sistem Liga Regional pasti bermanfaat bagi tim seperti kami. Saya pikir jika tidak ada yang berubah dengan DPC berikutnya, kawasan Asia Tenggara tidak akan memiliki kesempatan untuk tumbuh, untuk berkembang lagi.

“Misalnya kancah Dota 2 di Indonesia sedang menurun karena sebagian besar organisasi tidak ingin menghabiskan uang, untuk berinvestasi dalam sesuatu yang tidak memiliki masa depan yang jelas. Upaya untuk menumbuhkan tim Dota 2, untuk memulai dari awal dengan sekelompok lima pemain muda sama sekali tidak layak saat ini.

“Jika anda bukan tim tingkat satu yang tidak akan menghasilkan uang dan anda tidak dapat mempertahankan diri, anda tidak dapat mendedikasikan diri sebagai pemain 100% untuk permainan karena anda harus mencari pekerjaan, cara untuk bertahan hidup . Jadi, ya, saya sangat bersemangat untuk melihat bagaimana semuanya akan berubah di musim depan.” terang Dreamocel.

BOOM Esports StarLadder ImbaTV Minor Season 3
Sumber: BOOM Esports

Dreamocel yang sudah 3 tahun membela BOOM Esports (yang dulu bernama BOOM ID) ditanya mengenai alasan mengapa bertahan hingga saat ini.

“Saya pernah berkata pada diri sendiri bahwa jika saya bergabung dengan tim lain, itu akan menjadi tim Eropa, sehingga saya dapat menikmati pengalaman yang baru. Moto saya adalah jika saya merasa mandek atau saya merasa tidak belajar sama sekali, saya akan membuat perubahan.

“Selama liburan musim dingin, saya menjalani seluruh proses mengatur ulang diri sendiri, saya bekerja pada keadaan pikiran saya dan semua, karena saya kehilangan semua kepercayaan diri saya. Saya merasa tidak tahu lagi bagaimana memenangkan permainan Dota 2.

“Saya masih perlu bekerja (memperbaiki) pada mentalitas saya, tetapi untuk sekarang, bahkan jika kita berada di turnamen DPC pertama kami musim ini, saya merasa seperti tim Asia Tenggara mana pun dapat dikalahkan.” pungkas Dreamocel.


Leave a Reply