[Esports History] Perjalanan Virtus.Pro Divisi Dota 2 Menuju 3 Kali Title Juara Major

sejarah Virtus.pro

Perjalanan sebuah tim menuju kesuksesan kerap kali memang menarik untuk dibahas. Dengan dominasi di awal tahun, sepertinya Virtus.pro menjadi salah satu tim yang layak untuk diangkat karena performa apik mereka belakangan ini dalam kancah kompetitif Dota 2.

Dengan hasil impresif, bukan hal yang mengherankan bila mana tim ini mampu menempati No. 1 World Dota 2 Team Ranking untuk sementara (3/13/2018).

https://wp.revivaltv.id/dota-2/virtuspro-juara-bucharest-major/

Virtus.pro sendiri menjadi salah satu tim yang cukup lama berkecimpung di dunia kompetitif esports, memulai perjalanannya sejak 2003 lalu, sang armada beruang kutub mampu bertahan hingga saat ini tentu lewat prestasi-prestasi yang terus mereka torehkan lewat talenta-talenta para pemain profesional mereka.

Dalam ranah kompetitif Dota, Virtus.pro sudah cukup lama berkecimpung pada game MOBA tersebut. Awal mula mereka tampil di tahun 2006, sejak mengakuisisi tim maGe, Virtus.pro tampil dengan roster yang cukup menjanjikan, bila anda kenal istilah Dota 1 Gods, mungkin tidak asing dengan pemain satu ini. Yap, Ivan” Vigoss” Shinkarev merupakan mantan punggawa dari tim Virtus.pro Dota 1.

https://wp.revivaltv.id/dota-2/mengenal-dota-1-gods-ivan-vigoss-shinkarev/

Bersama pemain lain seperti Jolie, ARS-ART, M.Admiration, NS dan Sahka, tim ini mampu mendominasi jalannya kompetitif Dota 1. Lewat gaya bermain khas mereka yang agresif, dengan pemilihan bottle dan blink dagger pada early game, tim ini mampu memberikan tekanan lebih awal kepada lawan-lawan mereka.

Vigoss juga sempat menerima title King of Gankers lewat kerja sama apiknya dengan Sergey “ARS-ART” Revin yang mampu membuat Virtus.pro berhasil mempertahankan title juara MYM Prime Defending 3 kali berturut-turut (musim 6-8).

Hingga puncaknya, tim ini harus berpisah terkait adanya isu masalah internal pada tahun 2008 akhir. Kejuaraan ASUS Open Winter 2008 menjadi laga terakhir Virtus.pro di kompetitif Dota 1.

Virtus.pro ketika memenangkan ASUS Open Winter 2007

Comeback mereka ke kancah kompetitif Dota 2, muncul pada bulan Mei 2012 lalu, Virtus.pro mengumumkan roster resmi mereka dengan kehadiran NS, Santa, KuroKy, Azen dan Dread.

Selang sebulan, Virtus.pro memberikan pergantian mengejutkan ketika posisi Andrey “Dread” Golubev dan Nikolay “Azen” Belyakov digantikan oleh Vladislav “blowyourbrain” Morozyuk dan Roman “Scandal” Sadotenkov sebagai susunan core player terbaru mereka.

Kembali lagi terjadi, belum ada sebulan di bawah bendera tim tersebut, Scandal, blowyourbrain dan KuroKy memutuskan berpisah pada 30 Juni 2012 dengan alasan performa tim yang jauh dari ekspektasi ketika gagal lolos ke gelaran The International 2012 lewat CIS Qualifier.

KuroKy (dua dari kanan) dan Azen (pojok kanan), Source: GosuGamers

Menuju gelaran The International 2013, mereka kembali merekrut pemain-pemain seperti Illidan, Crazy, KSi, ARS-ART dan sang kapten NS. Menuju gelaran turnamen terbesar tersebut, performa tim beruang kutub ini mulai menuaikan hasil.

Tim yang sudah setahun terbentuk ini mendapatkan direct invite di gelaran The International 2013 dengan roster yang baru mereka bentuk.

Tim tersebut menjadi langganan diposisi 3 besar turnamen-turnamen yang berlangsung. Namun, mereka tersingkir pada babak grup TI 3 ketika hanya mampu menang 3 pertandingan dan kalah hingga 11 kali.

Bahkan mereka belum bisa mengamankan kemenangan lewat 2-0 sekalipun di gelaran The International 2013 dan harus keluar lebih awal di turnamen besutan Valve tersebut.

Menyambut kualifikasi The International 2014, Virtus.pro kembali mencoba peruntungan mereka, membentuk formasi Rusian roster yang di isi oleh Illidan, G, ARS-ART, NS dan JotM. Scene kompetitif mereka terbilang kurang memuaskan karena, dalam kurun waktu setahun, tim ini hanya mampu memenangkan 1 turnamen yaitu MSI Beat IT 2014.

Dengan torehan tersebut, mereka tetap optimis untuk mampu berpartisipasi ke gelaran The International 4 tersebut. Pada gelaran TI 2014, Valve menggunakan format yang cukup baru, dengan memberikan slot terakhir kepada 4 tim runner-up di babak kualifikasi di tiap regional.

Virtus.pro harus menerima pil pahit dengan kalah telak 2-0 melawan tim asal Korea Selatan, MVP. Phoenix dan kembali absen di turnamen impian para pemain Dota 2 tersebut.

Virtus.pro ketika menjuarai MSI Beat IT 2014

Tahun 2015, tim Virtus.pro kedatangan kapten baru menggantikan seorang JotM, Artem “fng” Barshak juga kedua punggawa lainnya seperti Alexander “DkPhobos” Kucheria dan Ilya “Lil” Ilyuk yang menggantikan posisi NS dan ARS-ART. Lewat kepemimpinan fng, tim ini mampu menjuarai Esportal Dota 2 League, DreamLeague Season 3, juga D2CL Christmas Charity Magic.Sempat memiliki dua roster, nyatanya hal itu tidak efektif. Virtus.pro Polar merupakan tim kedua yang dibentuk Virtus.pro guna menambah kemungkinan raihan gelar, layaknya apa yang dilakukan oleh Na’Vi dengan Na’Vi North America pada tahun gelaran The International 2014 lalu.

Namun, hal ini berakhir dengan kepindahan roster VP. Polar ke tim inti dan melepas beberapa pemain tim Virtus.Pro sebelumnya.

Susunan tim Virtus.pro Polar dan Inti.

Dalam laga tahunan Valve, The International 2015, tim ini mampu memberikan kemajuan. Sayangnya, keikutsertaan Virtus.pro di TI 5 melalui jalur direct invite, mereka bahkan belum mampu menempati top 4 grup B ketika kalah tie breaker dengan Team Empire karena kedua tim memiliki perolehan 9 poin.

Menuju lower bracket, mereka rupanya mampu memberikan kejutan dengan finis di posisi ke 5-6 pada gelaran The International 2015, setelah mengalahkan tim-tim besar seperti fnatic, compLexity, Team Secret meski harus menyerah kalah ketika skor berakhir 2-0 dari LGD Gaming. Perolehan hadiah sebesar US$1,200,000 berhasil dibawa oleh tim Virtus.pro.

Sepertinya awal dominasi Virtus.pro di tahun 2018, dimulai lewat perubahan roster mereka di tahun 2016. Artem “fng” Barshak dan kawan-kawan harus meninggalkan bangku profesional mereka di tim Virtus.pro ketika juara 3 menjadi prestasi terbaik mereka di gelaran DreamLeague Season 5.

Kembalinya Lil dan Solo,hingga masuknya Ramzes666, 9pasha, dan No[o]ne-, dari Vega Squadron menjadi susunan tim yang kuat bagi VP di tahun 2016.

9pasha (pojok kiri), Solo (dua dari kiri) dan No[o]ne (tengah) ketika masih di Vega Squadron
Hasilnya langsung dapat dilihat ketika tim ini mampu memenangkan The Summit 6, berhasil mengalahkan dua wakil Tiongkok, EHOME dan Wings Gaming, mempertemukan mereka dengan OG. Tim OG kalah di upper bracket semi-final dan harus turun ketika kalah 2-1 melawan Virtus.pro.

“Jatuh di lubang yang sama” mungkin kalimat yang cocok untuk OG. Dapat lolos ke final lewat lower bracket, mereka harus kalah untuk kedua kalinya di turnamen yang sama dengan Virtus.pro, kemenangan telak 3-0 menjadikan  The Summit 6 sebagai prestasi perdana bagi roster anyar tersebut.

Virtus.pro menjuarai The Summit 6

Roster ini terus bersama di tahun 2017 dan mereka memenangkan banyak gelar dengan menjuarai Mr. Cat Invitational Europe, Dota Summit 7, ESL One Hamburg 2017 hingga menjaga gelar juara The Summit untuk ketiga kalinya dengan memenangkan final Dota Summit 8 lewat drama 4 pertandingan melawan fnatic, 3-1 bagi Virtus.pro.

Gelaran The International 2017 dengan slot direct invite, mereka terlihat menjanjikan dalam gelaran babak grup, namun momentum kekalahan menjadi faktor utama bagi tim VP ketika harus finis di posisi ke 5-6.

Mereka kalah di upper bracket dengan LGD.Forever Young dengan skor 2-0, dan kembali kalah melawan Team Liquid di lower bracket dengan sedikit perlawanan lewat hasil akhir 2-1.

Tahun 2018 pun tentu menjadi gelaran manis bagi tim tersebut, untuk tahun yang masih terbilang panjang, mereka sudah mengamankan dua gelar title major sekaligus dalam kurun waktu tiga bulan. Lewat pertukaran pemain antara RodjER dari Na’Vi dan Lil dari Virtus.pro, justru mampu membuat tim asal Rusia ini semakin mendominasi di kompetitif Dota 2.

ESL One Katowice 2018 dan PGL The Bucharest Major 2018 yang baru-baru ini selesai menjadikan tim Virtus.pro sebagai tim pertama yang mendapatkan direct invite pertama di gelaran terbesar Dota 2, The International 2018.

Virtus.pro menjuarai PGL Bucharest Major 2018. Source: GameGeek

Dalam sejarah berdirinya sejak 2003 hingga 2018, Virtus.pro divisi Dota 2 telah meraih total pendapatan hingga US$5,486,758 dan menempati posisi pertama dalam poin DPC dengan total 7,197 poin.

Bagi kalian juga yang belum tau, rata-rata gaji pemain Virtus.pro (CS:GO, Dota 2, dll.) tiap bulan, ada di kisaran US$25,000 belum termasuk sponsor individu, skin senjata, bonus turnamen, menurut informasi dari Reddit dan situs 12up. Mungkin menjadi pemain profesional internasional merupakan impian bagi kita para gamer ya, haha!

Diedit oleh Yabes Elia

Leave a Reply