Dota 2 Terbukti Mampu Pengaruhi Kesehatan Mental

Gorgc Mental Health

Tanggal 9 Desember 2019 lalu, Janne ‘Gorgc‘ Stefanovski mengambil langkah berani yang tidak dapat dipercaya dan secara terbuka bergabung dalam sebuah wawancara dengan seorang psikiater di Twitch. 

Dia berbicara dengan Dr. Kanojia tentang kesehatan mental dan masalah yang berkaitan dengan bermain Dota 2.

Masalah mental adalah penyakit yang dapat diderita setiap orang. Tidak peduli status sosial atau keadaan, mereka dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Sebagai contoh, menurut WHO, pada 2015 lebih dari 322 juta orang menderita depresi.

Gorgc and Dr Kanoja
Sumber: Twitch

Bagi banyak orang bermain video game sepertinya menjadi solusi, atau setidaknya pelarian. Dota 2 bisa menjadi Malaikat Pelindung, tetapi juga berubah menjadi “Janji Palsu”.

Dalam kasus Gorgc, perasaan tidak mampu untuk memenangi lane inilah yang mendorongnya untuk bekerja keras. Orang-orang yang merasa bahwa mereka tidak cukup baik secara tidak sadar didorong untuk meningkatkan dan memberikan segalanya untuk mencapai hasil yang baik.

Hal ini juga kemudian didiskusikan di forum Reddit, di mana membahas mengenai dampak bermain Dota 2 terhadap depresi, dan berikut poin-poin yang telah disetujui secara umum mengenai dampak buruk kesehatan mental karena Dota 2.

BACA JUGA: Pemuda Berumur 20 Tahun Meninggal Dunia Karena Keasikan Bermain PUBG Mobile

Reddit Gorgc mental health
Sumber: Reddit
  • Tampaknya ada perbedaan efek multiplayer dan singleplayer pada kesehatan mental anda. Game-game Singleplayer tampaknya memiliki kecenderungan lebih tinggi lebih baik untuk kesehatan mental, multiplayer lebih sering memperburuk suasana hati. Singleplayer dapat dengan lebih mudah mengalihkan perhatian anda dari kenyataan dan pikiran yang jernih
  • Bermain Solo sering memperburuk suasana hati anda lebih dari bermain dengan orang yang anda kenal karena toksisitas lingkungan yang kompetitif
  • Namun, Multiplayer adalah cara yang sangat bagus untuk berinteraksi dan bergaul dengan orang-orang, karena anda memiliki kendali penuh atas berapa lama anda ingin berinteraksi dengan orang lain. Anda selalu dapat “naik kereta” untuk bersosialisasi tetapi juga bebas memutuskan untuk segera pergi, tidak seperti bertemu orang-orang di kehidupan nyata, di mana pergi lebih awal bisa menjadi situasi yang penuh tekanan.
  • Game multiplayer dapat menghasilkan persahabatan dan hubungan yang sangat baik
  • Game Mulitplayer juga bisa sangat berbahaya, karena anda bisa dengan mudah terjebak dalam Dota dan mengabaikan semua masalah anda, alih-alih menghadapinya
  • Ada risiko yang sangat tinggi untuk menjadi kecanduan melarikan diri ke permainan, karena itu bisa membuat seseorang merasa lebih baik. Ini hanya perbaikan waktu yang singkat, bukan solusi jangka panjang

Bagaimana tanggapannya sobat Revival? apakah ketika bermain Dota 2, sobat Revival mengalami masalah mental karena pemain toxic?


Leave a Reply