[In-Depth] Kembalinya Crystal Maiden Dota 2 jelang The International 8

crystal maiden dota 2

Crystal Maiden Dota 2 adalah salah satu hero support yang populer di semua level matchmaking. Dari mulai para pemula di low skill bracket hingga high skill matchmaking bracket, tempat pemain MMR tinggi bermain dengan META (Most Effective Tactic Available) yang mirip dengan Dota Pro Circuit.

Ranked Matchmaking games adalah “sandbox” alias tempat uji coba untuk pro player, dari mulai mencoba hero baru yang sebelumnya tidak populer, mencoba item build baru, dan lebih banyak lagi.

Salah satu hero yang menarik untuk diamati trennya adalah Crystal Maiden. Crystal Maiden (CM) adalah hero intelligence range yang dikenal sebagai salah satu support hero. CM mempunyai base damage yang rendah, stats yang rendah, namun mempunyai spell dan nuke yang berbahaya jika digunakkan dengan baik.

CM jadi salah satu hero yang menarik karena berbagai pro player mulai melirik CM sebagai hero yang lebih kuat dibanding hero lainnya, meskipun hero ini dianggap kebanyakan pemain sebagai salah satu support hero paling lemah.

Kalah Pamor dari Support Lain

Crystal Maiden sebelum Dota 2 Patch 7.18 hanya di pick 7 kali di Regional Qualifier TI 8. Hero ini memang benar-benar membutuhkan buff agar relevan kembali.

CM memang sempat dilirik di tengah META yang diisi oleh support dengan kemampuan laning yang luar biasa. Karena pada teorinya CM adalah hero yang dapat bersinar di laning stage. Namun pada kenyataannya, CM  tetap kalah pamor jika dibandingkan dengan hero lain seperti Skywrath Mage, Ancient Apparition, Bane, Disruptor, Warlock, ataupun Witch Doctor.

BACA JUGA: Tips & Trik Sand King Dota 2 ala Kenny “Xepher” Deo

CM pada dasarnya adalah hero yang lembek, hanya mempunyai 524 HP di LVL 1. Belum lagi Damage right click nya yang hanya 43. Selain itu CM jadi salah satu hero dengan movement speed paling lambat di game plus animasi serangan yang lambat.

Semua kelemahan tadi membuatnya jadi bulan-bulanan hero lain di early game. Satu-satunya hal yang membuat CM kuat di lvl 1 adalah jika player mengambil Frostbite, yang merupakkan salah satu spell dengan damage output paling besar di lvl 1 (150 dmg) dan juga root selama 1.5 detik.

Bane adalah manifestasi dari Support ideal di laning stage: mempunyai Setup (Nightmare), Hard Lockdown (Grip), Nuke (Brain Sap) dan kemampuan harass serta trade yang menggangu musuh di lane (enfeeble & brain sap).

Bane dan Warlock menjadi 2 hero support populer karena kemampuan mereka untuk trade hit dan attack point yang lebih cepat untuk support hero. Selain itu Warlock mempunyai sustain dalam bentuk heal (Shadow Word untuk carry hero agar bisa tetap berada di lane meskipun menghadapi pressure dari dual offlane).

Bane mempunyai kemampuan offensive setup dengan sleep, yang biasanya dikombinasikan dengan Mirana Arrow, Elder Titan Echo Stomp, dan banyak lagi. Untuk Bane, skill Enfeeble dan Brain Sap membuatnya dapat trade dengan baik melawan dual lane offlane.

Disruptor juga menjadi hero yang benar-benar jadi regular pick karena ia merupakan satu support yang mempunyai long range catch yakni dengan Glimpse.

Selain itu, combo Kinetic Wall dan Static Storm masih menjadi salah satu disable yang mengerikan. Disruptor seringkali di-pick bersama Naga Siren dan Dark Seer untuk mengamankan teamfight combo dan reset. Disruptor menjadi salah satu most picked hero di level Minor dan Major (tidak termasuk Qualifier) selama Dota Pro Circuit. 

Crystal Maiden tidak mempunyai kemampuan seperti 2 hero tadi. Freezing Field adalah ultimate yang harus dilakukan di tengah teamfight jika ingin efektif. Ultimate ini berbentuk chanelling yang sulit dieksekusi dengan durasi penuh.

Ultimate Crystal Maiden menjadi salah satu kelemahannya karena Mana Cost yang tinggi dan menuntut positioning yang baik agar efektif.

Lalu Kenapa Crystal Maiden Dota 2 kembali ke panggung?

Winrate dan Pick Rate Crystal Maiden terus bergerak positif semenjak 7.18. Secara keseluruhan Winrate CM berada di posisi yang sangat baik semenjak 7.17-7.18

Pentingnya Laning Stage

Di sini Timbersaw memenangkan Laning Stage melawan Meepo. Umumnya saat ini META menuntut tim untuk bermain baik di laning stage agar dapat bermain secara agresif dan mendikte permainan. (image: dotabuff plus)

Laning stage menjadi krusial karena comeback melalui jungle membutuhkan waktu yang cukup lama. Lagipula jungle creep tidak menghasilkan gold dan experience sebesar lane creep di early game.

Mendapatkan lebih banyak farm di 12 menit pertama menjadi sangat penting karena tim yang mendapatkan lebih banyak farm akan mendikte permainan.

Deny menjadi sangat penting karena XP yang didapatkan musuh jika kita melakukan deny creep hanyalah 25%!

Pentingnya last hit dan deny juga menjadi salah satu hal yang membuat tim-tim fokus pada laning stage di patch ini. Tim-tim saat ini lebih memilih untuk menaruh support dalam setup 2-1-2.

Support yang ada akan fokus pada deny dan harass dibandingkan dengan setup roaming ataupun trilane yang pada patch sebelumnya sering dilakukan. Karena, deny sekarang bisa membuat musuh stuck di level yang sama terus menerus.

Jadi jika kalian bermain support, fokuslah pada deny. Beberapa pro player bahkan menyarankan pemain untuk berhenti melakukan pulling dan fokus pada manipulasi creep untuk mendapatkan deny sebanyak-banyaknya.

Tinggalkan Natus Vincere (Na`vi), RodjER justru bersinar di Virtus Pro (VP). Selain 3 hero di atas, RodjER juga bermain gemilang di hero seperti Chen, Elder Titan dan Earth Spirit yang dapat menghancurkan flow laning stage dari musuh. 3 ESL One Mercedes-Benz MVP menjadi bukti dominasi VP tahun ini. (Picture by ESL)

Studi Kasus dari Pro Player

Sebagai studi kasus, Virtus.Pro menjadi tim yang paling mendominasi pasca masuknya RodjER ke lineup mereka. Rodjer terus menerus menjadi babysitter untuk core player VP. Dibanding roaming, VP lebih memilih menaruh RodjER untuk deny creep dan harass.

Memenangkan mid sudah tidak menjadi masalah untuk VP mengingat No[o]one bisa dibilang adalah midlaner terbaik sepanjang musim ini. VP melakukan strategi ini dan kerap berhasil dengan hero seperti Naga Siren, Sand King, ataupun Skywrath Mage untuk RodjER.

BACA JUGA: 11 Pemain yang Berpeluang Meraih Trofi Aegis Kedua di The International 8 

RodJER bermain hero dengan high damage harass, lockdown, dan big nuke. Salah satu hero yang mengisi tiga hal ini adalah Crystal Maiden. Meskipun begitu, pada saat itu CM masih belum populer. CM bisa menjadi salah satu pilihan jika hero ini tidak mengalami banyak perubahan sebelum TI 8.

Buff Crystal Nova untuk Dual Lane

Pada umumnya Crystal Nova adalah Spell yang dihindari untuk di skill di lvl 1. Namun semenjak dual lane menjadi populer, CM akan dimainkan lebih agresif dan Nova menjadi Nuke yang baik untuk harass early game.(image: purgegamers video)

Semua orang tahu, bahwa CM akan selalu skill W di lvl 1. Hal ini sudah dilakukan semua orang sejak jaman Rylai di DotA. Namun menghadapi dual lane, rasanya lebih masuk akal jika Crystal Nova di skill lebih dulu untuk multi hero harass.

Crystal Nova juga memberikan slow kepada Attack Speed

Crystal Nova lvl 1 saat ini menjadi spell paling kuat pada dual lane. Karena Frostbite pada dasarnya adalah single target spell, sementara Crystal Nova adalah AoE spell. Jika spell ini mengenai 2 hero, maka akan ada 2 hero yang terkena 100 damage. Total? 200 damage untuk 1 spell.

Selain itu Crystal Nova juga akan menjadi salah satu tool dalam setup berupa slow. Hero seperti Ursa, Lifestealer, atau Juggernaut akan menjadi pasangan cocok untuk dimainkan bersama dengan CM di dual lane.

Di High Skill Bracket MMR, Pemain mulai beradaptasi dengan mengambil lvl 1 Crystal Nova.

Fnatic.Pieliedie menjadi pionir untuk build ini. Selain itu, Pieliedie juga lebih memilih Phase Boots dibanding Arcane untuk mengejar target. Pieliedie memang dikenal sebagai salah satu innovator yang kreatif di Dota 2 dan nampaknya ia akan menciptakan meta baru jelang Dota Summit 9 dan The International 8.


Bagaimana pendapat kalian soal Crystal Maiden? Apakah ia akan banyak muncul di panggung kompetitif? Atau ia akan terlupakan dan mengurung diri di kastil es? Let it go… Let it go… Eh, beda putri es ya…

Diedit oleh Yabes Elia


Leave a Reply