Tidak terasa selama hampir satu bulan para penggemar Arena of Valor disajikan pertandingan kelas internasional yaitu AoV International Championship (AIC 2018).
Sebanyak 16 tim dari negara-negara berbeda dari berbagai penjuru dunia bertarung untuk memperebutkan titel juara AIC 2018 sekaligus total hadiah yang mencapai US$600 ribu (sekitar Rp8,7 miliar).
Pertarungan akbar tersebut diadakan di dua negara yaitu Ho Chi Minh, Vietnam untuk fase knock-out dan Bangkok,Thailand untuk babak grup dan playoff.
Indonesia yang kali ini diwakilkan oleh SES.Asli Enak harus tersingkir lebih awal setelah harus puas berada di posisi terakhir grup. Saat itu mereka harus mengakui keunggulan Alpha Red yang mewakili Thailand dan Allegiance yang mewakili region Amerika Utara.
Akhirnya setelah melalui pertarungan yang cukup panjang, J.Team yang merupakan perwakilan Korea Selatan berhasil menjadi juara setelah berhasil menghempaskan lawannya yaitu Team Flash dari Vietnam dengan skor telak 4-0.
Perjuangan J Team terbilang mulus mengingat mereka langsung lolos ke babak grup. Mereka berhasil memuncaki grup dan berhak lolos ke babak playoff.
BACA JUGA: 6 Fakta Dominasi Mengejutkan Astralis di Tahun 2018
Yuzon dan kawan-kawan berhasil lolos ke babak berikutnya setelah mengalahkan Toyota Diamond Cobra dari Thailand dengan skor 3-1.
Saat semifinal, mereka kembali bertemu dengan Alpha Red yang sebelumnya bertarung saat babak grup. Pertarung sengit terjadi namun akhirnya J Team yang berhak lolos ke babak berikutnya setelah mengalahkan mereka dengan skor 3-2.
Di final upper bracket, mereka bertemu dengan Team Flash yang sebelumnya mengalahkan ahq e-Sports Club, raksasa AoV dari Korea Selatan dengan skor 3-1.
Namun secara mengejutkan, mereka harus takluk dengan skor telak 0-3 yang membuat mereka turun ke lower bracket.
Kembali bertemu dengan ahq seakan membuat momen reuni kembali terjadi. Saat di AWC 2018, ahq yang mewakili Korsel sukses mengalahkan J Team yang mewakili Chinese Taipei dengan skor telak yaitu 3-0.
Namun J Team mampu bangkit dari keterpurukan di pertarungan sebelumnya dengan sukses membantai habis ahq dengan skor telak 3-0.
Pertemuan kembali dengan Team Flash kembali terjadi saat memasuki grand final. Duel yang diprediksi berlangsung seru akhirnya berakhir antiklimaks dengan kemenangan telak J Team dengan skor bersih 4-0. Hasil ini membuat mereka membawa pulang hadiah sebesar US$250 ribu (Rp3,625 miliar).
Adji “Sven” yang juga caster Indonesia untuk AIC 2018 mengaku J Team merupakan tim kelas dunia yang sebenarnya. “Mereka adalah tidak yang tidak disangka-sangka bisa menang dengan skor bersih.
Di pertemuan terakhir di final GCS melawan ahq, mereka harus kalah dengan skor 2-4 dan dibalas dengan skor telak 3-0 dan akhirnya menang telak di grand final dengan skor 4-0.
“Sebelumnya mereka kalah telak saat lawan Team Flash. Namun di sini mereka membuktikan meski jatuh ke lower bracket dan dibantai habis, mereka bisa membalikkan bahkan membantai habis dengan skor sadis. Jadi kembali yang gua bilang, mereka memang tim kelas dunia,” katanya.
Ia pun juga memberikan sedikit saran untuk tim Indonesia yang kelak bakal menjadi perwakilan untuk turnamen-turnamen AoV ke depan. “Tentunya tim Indonesia harus berlatih lebih keras dan eksplorasi diri sampai melampaui batas.
Selain belajar gameplay dari negara-negara yang menjadi kiblat AoV seperti Korea, Thailand, dan Vietnam, juga harus memahami bahasa mereka. Karena menurut pengakuan salah satu pemain SES, languange barrier juga pengaruh banget,” katanya.
https://wp.revivaltv.id/news/juara-wesg-sea-2018/
SES.Asli Enak memang harus puas akan raihan mereka di AIC 2018, namun kegagalan mereka diharapkan bisa menjadi motivasi untuk mereka dan tim-tim Indonesia lain.
Ayo, dukung terus perjuangan perwakilan Indonesia di kancah internasional. Semoga Indonesia mampu memimpin perkembangan esports dunia. #IndonesiaBisa
Diedit oleh Yubian A. Huda
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.