Menyusul musim DPC 2018-2019 yang terbilang sepi dari ajang main event, namun dipadati dengan beberapa gelaran kualifikasi. Banyak ajang Dota 2 dengan sistem online yang mewarnai musim DPC, kali ini dari ajang Reshuffle Madness.
Gelaran yang menghadirkan 8 tim lewat jalur undangan ini memang hadir sebagai hiburan. Berlangsung dari 28 September sampai 2 Oktober 2018, Reshuffle Madness juga menghadirkan prizepool yang cukup besar, yaitu US$50,000.

Namun ajang tersebut hanya diikuti oleh tim dari regional Eropa dan CIS. Dengan sistem double elimination bracket dan best-of-three, Reshuffle Madness rupanya baru saja menghadirkan sang juara.
Juara dari ajang tersebut adalah Alliance, tim legenda Dota 2 sekaligus juara The International 3. Setelah kepergian Loda dari bangku pemain ternyata tim berlogo huruf alfabet A ini sukses menjadi yang terbaik.
Berikut jajaran 8 tim yang diundang di turnamen Reshuffle Madness:
- Odium
- Elements Pro Gaming
- Alliance
- Team Spirit
- ferzee
- Natus Vincere
- The Final Tribe
- Team Empire
Our Dota 2 coach joins us to share his thoughts on their last #KLMajor seeding games and the team's goals for the rest of the DPC year.
We hope you have enjoyed these new insightful post-game interviews so far?@LodaBerg #LongLiveAlliance #ALLfam pic.twitter.com/QIZkkkuTCv
— Alliance (@theAllianceGG) September 21, 2018
Alliance sendiri membuka pertandingan pertama dengan mengalahkan Team Spirit. Skor 2-0 tanpa balas membuat tim yang dilatih oleh Loda melaju ke babak berikutnya melawan Odium yang mengalahkan Elements Pro.
Berbeda dengan Team Spirit, Odium memberikan perlawanan setelah tertinggal skor 1-0. Namun nyatanya Alliance melanjutkan asa juara setelah menekuk Lil dan kawan-kawan dengan skor 2-1.

Alliance yang melaju ke babak berikutnya ternyata bertemu dengan ferzee. Kehadiran 2 tim yang lolos ke Kuala Lumpur Major 2018 ini tentu menjadi sajian pertandingan yang menarik. Tetapi Boxi dan kawan-kawan dipaksa tunduk dengan skor 2-0 tanpa balas.
https://wp.revivaltv.id/dota-2/drama-newbee-team-aster-esl-hamburg/
Team Empire menjadi lawan dari Alliance setelah turun ke babak lower bracket. Tapi nyatanya Alliance bermain cukup baik dengan menahan permainan agresif Team Empire dan mengalahkannya dengan skor 2-0 langsung.
BACA JUGA: Putuskan Hengkang, Ghostik: Saya Tidak Suka Bermain di Tim Odium
Lantas, laga balas dendam tersaji di antara ferzee dan Alliance. Babak grand final yang menyajikan format best-of-five (Bo5) ini mampu menarik perhatian setelah armada Alliance sukses melancarkan misi balas dendam.
STAYING WOKE!
Can you tell the difference between [A] tired squad and [A] rested squad?2-0 in this BO5 Grand Finals vs Ferzee. Let's make it 3-0?
?️ https://t.co/Q2uEYBH8SE
?? https://t.co/iSYnZ24wKj
?? https://t.co/wLQbJqVrXx#ReshuffleMadness #dota2 #LongLiveAlliance pic.twitter.com/8v3Ctrh0D4— Alliance (@theAllianceGG) October 2, 2018
Tak butuh 5 game untuk menentukan sang juara, karena Alliance melibas habis ferzee dengan skor 3-0 tanpa balas. Qojqva dan miCKe menjadi sosok pahlawan setelah mampu memaksa ferzee ke posisi runner-up.
Berikut jajaran 4 besar beserta pembagian hadiah di ajang Reshuffle Madness:
1. Alliance – US$25,000
2. ferzee – US$12,000
3. Team Empire – US$8,000
4. Team Spirit – US$5,000

Memang Alliance tampil memukau, bahkan mereka menunjukan proses yang cukup mencolok. Mampu lolos ke Kuala Lumpur Major 2018 setelah absen cukup lama merupakan ajang pembuktian bahwa ‘New Generation’ merupakan kekuatan baru di ranah Dota 2 dunia.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.