Cerita Sukses 3 Pro Player Dota 2 yang Merupakan Ex-Pro Player Heroes of Newerth

ex-pro player heroes of newerth

Pernah dengar game bernama Heroes of Newerth? Mungkin beberapa dari kalian sama sekali tidak mengetahui game yang disingkat sebagai HoN ini. Namun ternyata dari game itu, lahirlah beberapa pemain profesional yang akhirnya beralih ke Dota 2.

Tidak sedikit pemain profesional yang bisa dibilang cukup mapan dan dulunya merupakan ex-pro player HoN! Berikut 3 pemain yang memiliki sejarah seperti yang ditulis di atas.

KheZu

Maurice “KheZu” Gutmann adalah pemain asal Jerman yang memilih untuk beralih ke Dota 2 pada akhir tahun 2015. Ia bergabung dengan tim Dota 2 pertamanya yang bernama COOKISS.

Bermain bersama 4 pemain asal Swedia, Ash, Eskillz, Pablo, dan Steffstyle, Khezu dan timnya tidak terlalu mendapatkan hasil yang maksimal. Meski demikian, pencapaian mereka bisa dibilang cukup baik untuk tim yang baru saja terbentuk.

Image Courtesy: escape.gg

Dengan namanya yang semakin dikenal oleh pemain-pemain lainnya, KheZu mendapatkan posisi dalam tim baru milik syndereN, No Diggity – yang nantinya diakuisisi oleh organisasi Escape Gaming.

Di tim barunya, KheZu dapat menjuarai beberapa ajang seperti  EPICENTER 2016 European Qualifier, juara kedua di ajang DreamLeague Season 5 League Play dan bahkan mengamankan tiket ke acara terbesar di dunia Dota 2 pada tahun 2016, The International 2016, melalui jalur wildcard.

Tidak sampai setahun di dunia kompetitif Dota 2, namun KheZu sudah berhasil untuk berpartisipasi dalam ajang termegah di Dota 2.

Image Courtesy: teamsecret.gg

Mulai saat itu, KheZu mulai dilirik oleh tim-tim besar yang lain. Ia pun singgah ke Team Secret menggantikan posisi Forev di role Offlane. Di tim tersebut, KheZu dapat bermain lebih optimal lagi dengan adanya pemain-pemain yang berpengalaman di timnya.

Lagi-lagi ia berhasil untuk mengamankan slot di ajang The International 2017, meski hanya menduduki posisi ke 9-12 pada ajang tersebut. Sayangnya setelah ajang itu, ia bukan lagi bagian dari tim tersebut dan memutuskan untuk membentuk tim bersama w33, syndereN di tim MidOrFeed, timnya saat ini.

N0tail

Pemain yang dikenal sebagai “4 time major winner” ini memiliki sejarah kompetitif yang cukup panjang. Ia mulai bermain di ranah kompetitif HoN pada usia muda, namun sudah berhasil untuk menjadi salah satu pemain tersukses kala itu.

Ia memperkuat tim HoN Fnatic lalu timnya beralih game ke Dota 2 dengan roster yang sama. Tim ini berhasil menjadi salah satu tim terkuat di region Eropa dan ditakuti oleh banyak tim-tim lainnya. Mereka berhasil menduduki posisi 7-8 di ajang The International 2013 dan posisi ke 13-14 di ajang The International 2014.

Image Courtesy: joindota..com

Setelah mendapatkan hasil tersebut, N0tail dan Fly akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Team Secret pada akhir tahun 2014, sebagai salah satu pemain di roster awal tim itu.

Meski hanya berada di tim tersebut untuk 3 bulan, namun N0tail dan timnya berhasil menjuarai XMG Captain’s Draft 2.0 dan Dota Pit League Season 2. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan Team Secret pada awal tahun 2015 dan bergabung dengan Cloud9.

Waktu N0tail di tim Cloud9 adalah salah satu posisi terendah pada karirnya saat itu. Namun mereka tetap berhasil mengamankan slot pada ajang The International 2015 dan akhirnya mendapatkan posisi ke 9-12 di ajang tersebut.

Image Courtesy: gosugamers.net

Apa yang dialami N0tail setelah membentuk tim bernama Monkey Business benar-benar memutar balikkan posisinya saat itu. Tim yang nantinya diakuisisi oleh organisasi OG berhasil untuk menjadi salah satu tim terbaik, bahkan sampai saat ini.

Mereka merupakan satu-satunya tim yang berhasil memenangkan 4 ajang Major: Frankfurt, Manila, Boston, dan Kiev. Setelah Frankfurt dan Manila Major, mereka justru mengecewakan para penggemarnya pada ajang The International 2016, setelah dikalahkan oleh TNC – yang sering dijuluki “The Biggest Upset in the History of Dota”

Image Courtesy: cybersport.gg

Setelah kekalahan tersebut, OG memutuskan untuk merombak roster mereka dengan menggantikan posisi Miracle-, MoonMeander, Cr1t dengan menambahkan Ana, s4, dan JerAx.

Meski para penggemarnya meragukan roster baru ini, OG berhasil menunjukan kemampuan mereka dengan menjuarai Boston dan Kiev Major setelah itu. Lagi-lagi, performa mereka di ajang The International 2017 tidak semaksimal pada ajang-ajang Major sebelumnya.

Mereka mendapatkan posisi ke 7-8 di ajang The International 2017, kalah melawan LGD dengan skor 0:2. Sesudah ajang tersebut, Ana mengumumkan bahwa ia memilih untuk vakum dari ranah kompetitif selama setahun dan digantikan oleh Resolut1on, pemain stand-in untuk Team Empire pada ajang TI7 dan berhasil untuk menunjukkan kemampuannya meski hanya sebagai stand-in pada ajang tersebut.

Performa roster baru OG masih belum konsisten awal-awalnya, namun sekarang mereka sudah mengamankan slot AMD SAPPHIRE Dota Pit League – ajang Minor ke-3 di Dota Pro Circuit.

ppd

Pemain yang tidak asing lagi di dunia kompetitif Dota 2 ini ternyata dulunya bermain di tim compLexity HoN. Ia lalu beralih ke Dota 2 pada akhir tahun 2013 dan bergabung dengan tim Stay Free – dimana ia bermain bersama Zai.

Setelah The International 2013, ia bergabung bersama tim Super Strong Dinosaurs dengan beberapa pemain lama seperti ComeWithMe dan Sneyking.

Namun awal dari puncak tertinggi karirnya di dunia esports adalah saat ia bergabung dengan tim S A D B O Y STim yang terdiri dari Fear, Arteezy, Universe, Zai, dan dirinya membuktikan bahwa mereka dapat menjadi salah satu tim terbaik di region Amerika Utara.

Image Courtesy: wiki.teamliquid.net

Tim tersebut nantinya diakuisisi oleh organisasi Evil Geniuses dan mulai saat itulah karir ppd menanjak.

Ketrampilannya bermain sebagai Treant Protector ditakuti oleh banyak tim-tim lainnya pada tahun 2014. Serta kemampuannya sebagai seorang kapten tentunya dihormati oleh para pemain profesional lainnya.

Performa EG selalu memuaskan para penggemarnya, seperti juara ke-3 pada ajang The International 2014, juara pertama di Dota 2 Asian Championships 2015 meski baru saja merekrut Suma1L dan nantinya menjadi juara pada ajang The International 2015. ppd dan timnya kala itu layak memang layak menyandang gelar tim terbaik di dunia.

Setelah ajang tersebut, performa EG tetap konsisten meski ada beberapa kekalahan yang fatal setelah merombak roster mereka. Contohnya, mereka mendapatkan posisi ke13-16 pada ajang Manila Major dengan roster yang terdiri dari Aui, Suma1L, BuLBa, Fear dan ppd.

Keputusan mereka untuk merombak ulang roster mereka sekali lagi terbukti sebagai keputusan yang tepat. EG berhasil mandapatkan juara ke-3 di ajang The International 2016 dengan roster mereka yang baru saja dirombak ulang.

Image Courtesy: mineski.net

Kabar mengejutkan untuk para penggemar ppd terjadi ketika ia mengumumkan akan vakum sebagai pemain profesional tanpa batasan waktu yang jelas. Ia diumumkan sebagai CEO baru Evil Geniuses setelah mereka menjadi organisasi independen.

Namun ppd masih bermain secara casual di tim barunya bersama QO, di tim WanteD. Tidak banyak yang dicapai oleh ppd di tim tersebut, dan ia memutuskan untuk membubarkan tim tersebut tidak lama setelah membentuknya.

Pada ajang-ajang setelah tim tersebut bubar, ppd mendapatkan kesempatan untuk menjadi caster, panelist, ataupun analyst, dalam ajang-ajang seperti DAC 2017, Summit 6 dan 7, serta The International 2017 baru-baru ini.

Apa yang lebih mengejutkan adalah keputusannya untuk turun dari jabatan CEO EG dan kembali ke ranah kompetitif, namun bukan di tim EG lagi.

Image Courtesy: @wykrhm

Ia membentuk tim The Dire bersama Pajkatt, CC&C, Zai, dan MiSeRy. Lagi-lagi, ppd bermain bersama Zai di tim barunya yang dijuluki “Team Panelist.” Bermain dengan sangat baik di ajang-ajang setelah TI7, tim ini langsung diakuisisi oleh OpTic Gaming, organisasi esports yang dulunya hanya berada di ranah FPS.  

Honorable Mentions

Tidak sedikit pemain yang memutuskan untuk beralih dari HoN ke Dota 2, kebanyakan karena mereka melihat bahwa scene Dota 2 akan memberikan lebih banyak kesempatan untuk karir esports mereka.

Di atas hanya ada 3 dari sekian banyak pemain profesional yang memiliki sejarah yang sama. Memang, kerja keras para pemain esports manapun telah terbukti efektif untuk game apapun yang mereka mainkan. Jika memang sudah seperti talenta mereka sejak lahir, para pemain ini patut dijadikan contoh untuk pemain yang baru saja menginjak ranah kompetitif Dota 2.

Honorable Mentions: Akke, Loda, s4, Fly, Era, H4nn1, swindlemelonzz, Limmp, Zfreek, Riser, MoonMeander, Chessie, jonassomfan, Moo, Zai, JerAx, EternaLEnVy, Mushi, iceiceice, SingSing. Dan juga pemain dari tim EVOS Esports yang memiliki pengalaman yang sama – Facehugger!

Diedit oleh Yabes Elia

Leave a Reply